Setelah diumumkan di E3
2013 atau 7 tahun kemudian bahwa game ini bakal berubah judulnya dari Final
Fantasy XIII Versus menjadi Final Fantasy XV, dan akhirnya di akhir 2016 game
ini rilis pula. Alhamdulillah akhirnya game ini jadi lahir ya, semoga berguna
bagi nusa dan bangsa. Setelah saya keluarin duit 300 ribu buat rental ps4
sekaligus kasetnya, dengan ini saya nyatakan bahwa game ini sangat worth it
buat dimainin.
Kalau kalian menganggap
selama 10 tahun pengerjaan game ini membuat FF XV sebagai game yang tidak
terlalu sempurna , kalian tidak sendirian. Walaupun sudah di PHP selama itu,
game ini tidak sesempurna itu kok, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan dan
produsen rokok semata.
Final Fantasy XV adalah
game dengan grafis yang menawan , gameplay yang kaya, battle system yang
dinamis dan adiktif, namun ceritanya tidak jelek sih namun tidak spesial
juga, terasa hambar, banyak plot hole dan bahkan ada karakter yang dibuang.
Lalu apa
yang mnganggap game FF XV ini bagus?? Tidak lain dan tidak bukan adalah
karakterisasi dari 4 tokoh utama game ini. Si Noctis sang pangeran yang kere
mendadak. Si Ignis sang asisten serba bisa, si Prompto raja foto keliling sama
yang terakhir , Gladious, sang mas mas galak yang biasanya punya adik perempuan
cakep dan imut walaupun skillnya ga jelas. Dan karakter - karakter lain yang tidak bisa disebutkan namanya karena banyak sekali.
Saya sangat menikmati battle system yang disajikan di game
ini. Walaupun kadang merasa pusing pada saat bertarung kamera seperti berpindah – pindah sudutnya dengan cepat.
Battle systemnya saya rasa makin oke karena di game ini seperti penyempurnaan
gameplay Final Fantasy XII dan Kingdom Hearts. Apalagi saat noctis memakai
sepecial attack, yaitu warp strike, semakin jauh kuda kuda dilakukan semakin besar damagenya,
pokoknya bisa pindah pindah tempat secepat hokage ke 4 memakai Hiraishin no
justsu itu aduhai sekali. Sedangkan special attack Gladious seperti nebang
pohon dan Prompto yang mau nembak dan setelahnya musti kebanyakan gaya.
Ngomongin karakter wanita, pasti kita tertuju ke lunafreya
nox fleuret sang oracle, kalau saya
kurang suka sih, saya masih suka Stella nox fleuret, kalau luna terkesan wanita
anggun lemah lembut dan mempesona , entah kenapa saya melihat Stella seperti
memiliki semua yang ada dalam diri Luna plus lebih seksi dan semok dan kemampuan adu pedangnya yang mirip seperti noctis. Kurang ajar kau tabata karena menghapusnya.
Selain itu ada Aranea Highwind boss seksi yang musti dikalahkan walaupun
membuat saya nafsu saat memainkannya. Dan yang terakhir si kalem toge
Gentiana, non-playable character yang
menjadi asisten pribadi sang oracle Lunafreya, yang kadang kadang bisa ngilang.
Sistem magic di game ini mirip seperti di FF VIII, yaitu bisa
melakukan drawing elemen magic di draw point tertentu baru kemudian magic itu
bisa digunakan. Elemen tersebut
dibagi menjadi tiga elemen yaitu Fire, Ice, dan Lightning. Elemen elemen
tersebut bisa dikombinasikan lagi dengen beberapa item atau elemen tertentu
agar bisa menghasilkan magic tertentu pula. Misal magic fire bisa ditingkatkan
menjadi fira atau ke level tertinggi yaitu firaga, demikian pula pada eleme
lightning, daru Thunder ke Thundara dan
sampai ke Thundaga .
Dan bahkan sampai bisa
melakukan unicast, dan bisa pula ke dualcast/tri/quad/quintcast. Unicast bisa
dilakukan asal 1 elemen dan bertingkat, misal
yg pertama dikeluarkan fire, kemudian fira dan yang terakhir dikeluarkan
adalah Firaga. Sedangkan untuk melakukan dualcast dan sebagainya musti
memerlukan beberapa item khusus. Jadi
hasilnya bisa mengeluarkan 2 atau lebi magic yang berbeda dan dalam waktu yang
sama. Dan masih banyak cast cast yang lain yang kalau dijelaskan butuh waktu
lama untuk menjelaskannya. Yang jelas mendapatkan item yang dibutuhkan tidak
terlalu mudah yang membuat magic ini special.
Sedankan untuk penggunaan
summon di game ini berbeda sekali ketimbang versi final fantasy yang lain.
Summon hanya boleh dilakukan oleh keturunan raja saja atau si pemegang cincin
lucii. Berbeda dengan seri sebelum sebelumnya kalau memanggil Summon seperti
memanggil preman, yang damagenya kadang tidak lebih besar dari attack si pe-
summonnya. Kalau begitu yang pantas dianggap Summon siapa coba?? Hehehe. Di
ffxv teras special karena summon dianggap astral/mahkluk berbahaya yang
kekuatannya ga boleh digunakan secara sembarangan. Munculnya lumayan jarang
sih, tetapi sekali muncul aduh kerennya minta ampun.
Terima kasih untuk Yoko
Shimamura karena karya musiknya di game ini menghadirkan suasana yang berbeda,
megah dan indah dari game FF yang sebelum sebelumnya. 3 lag fav saya di game ini adalah yang
pertama pasti somnus, bisa saya masukkan
ke dalam playlist lagu favorit FF sepanjang masa, kemudian ada Apocalypse
Noctis sebagai lagu yang menggugah semangat saat battle lawan siapapun dan yang
terakhir adalah Fight Fantastica, lagu
yang begitu syahdu sebagai pembuka noctis dan kawan kawan memulai
petualangannya terutama saat di altissia. Walaupun ada bagian tertentu yang
lagunya lebih keras suaranya ketimbang dialog itu sendiri. Oh ya bagi kalian yang ingin mendengarkan lagu - lagu soundtracknya bisa ditonton konser FFXV di Abbey Road Studios, silakan.
Dan
saat melawan bos terakhir, saya takjub lihat perubahan noctis, yang awalnya
mukanya kaya andika dengan rambut sasuke berubah jadi Stephen Chow brewokan. Apalagi
pas lawan Daemon altlet parkour itu loh, selesainya cepet banget dan ya biasa
aja sih lawannya, tidak ada feeling puas setelah mengalahkannya.
Sekian
ya reviewnya, dan terima kasih.
No comments:
Post a Comment