Saturday, January 14, 2017

Review Final Fantasy XV




Kalau ada satu kalimat dari saya untuk Square Enix tentang game ini, "Kurang ajar kau Square Enix !!". Setelah menunggu 10 tahunan lebih, akhirnya game ini rilis juga di akhir tahun 2016 untuk versi konsol PS4. Game ini awalnya bakal rilis di PS3 tahun 2006 yang digembor-gemborkan sebagai "Fantasy based on Reality".  Dulu nama game ini adalah Final Fantasy Versus XIII. Ditunggu tunggu tapi tidak kunjung rilis , eh malah yg dirilis judul trilogy Final Fantasy XIII. FFXIII: XIII, XIII-2, dan Lightning Returns. Ibaratnya nih, ada temen yang katanya batal nikah ama pacarnya, eh tiba tiba dia nikah ama 3 cewek lain sekaligus!!. 

Setelah diumumkan di E3 2013 atau 7 tahun kemudian bahwa game ini bakal berubah judulnya dari Final Fantasy XIII Versus menjadi Final Fantasy XV, dan akhirnya di akhir 2016 game ini rilis pula. Alhamdulillah akhirnya game ini jadi lahir ya, semoga berguna bagi nusa dan bangsa. Setelah saya keluarin duit 300 ribu buat rental ps4 sekaligus kasetnya, dengan ini saya nyatakan bahwa game ini sangat worth it buat dimainin.

Kalau kalian menganggap selama 10 tahun pengerjaan game ini  membuat FF XV sebagai game yang tidak terlalu sempurna , kalian tidak sendirian. Walaupun sudah di PHP selama itu, game ini tidak sesempurna itu kok, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan dan produsen rokok semata.



Final Fantasy XV adalah game dengan grafis yang menawan , gameplay yang kaya, battle system yang dinamis dan adiktif, namun ceritanya  tidak jelek sih namun tidak spesial juga, terasa hambar, banyak plot hole dan bahkan ada karakter yang dibuang.

Lalu apa yang mnganggap game FF XV ini bagus?? Tidak lain dan tidak bukan adalah karakterisasi dari 4 tokoh utama game ini. Si Noctis sang pangeran yang kere mendadak. Si Ignis sang asisten serba bisa, si Prompto raja foto keliling sama yang terakhir , Gladious, sang mas mas galak yang biasanya punya adik perempuan cakep dan imut walaupun skillnya ga jelas. Dan karakter - karakter lain yang tidak bisa disebutkan namanya karena banyak sekali.


Saya sangat menikmati battle system yang disajikan di game ini. Walaupun kadang merasa pusing pada saat bertarung  kamera seperti  berpindah – pindah sudutnya dengan cepat. Battle systemnya saya rasa makin oke karena di game ini seperti penyempurnaan gameplay Final Fantasy XII dan Kingdom Hearts. Apalagi saat noctis memakai sepecial attack, yaitu warp strike, semakin jauh  kuda kuda dilakukan semakin besar damagenya, pokoknya bisa pindah pindah tempat secepat hokage ke 4 memakai Hiraishin no justsu itu aduhai sekali. Sedangkan special attack Gladious seperti nebang pohon dan Prompto yang mau nembak dan setelahnya  musti kebanyakan gaya.


Ngomongin karakter wanita, pasti kita tertuju ke lunafreya nox fleuret sang oracle,  kalau saya kurang suka sih, saya masih suka Stella nox fleuret, kalau luna terkesan wanita anggun lemah lembut dan mempesona , entah kenapa saya melihat Stella seperti memiliki semua yang ada dalam diri Luna plus lebih seksi dan semok dan  kemampuan adu pedangnya yang  mirip seperti noctis.  Kurang ajar kau tabata karena menghapusnya. Selain itu ada Aranea Highwind boss seksi yang musti dikalahkan walaupun membuat saya nafsu saat memainkannya. Dan yang terakhir si kalem toge Gentiana,  non-playable character yang menjadi asisten pribadi sang oracle Lunafreya, yang kadang kadang bisa ngilang.

Sistem magic di game ini mirip seperti di FF VIII, yaitu bisa melakukan drawing elemen magic di draw point tertentu baru kemudian magic itu bisa digunakan. Elemen tersebut dibagi menjadi tiga elemen yaitu Fire, Ice, dan Lightning. Elemen elemen tersebut bisa dikombinasikan lagi dengen beberapa item atau elemen tertentu agar bisa menghasilkan magic tertentu pula. Misal magic fire bisa ditingkatkan menjadi fira atau ke level tertinggi yaitu firaga, demikian pula pada eleme lightning, daru Thunder ke Thundara  dan sampai ke Thundaga .



Dan bahkan sampai bisa melakukan unicast, dan bisa pula ke dualcast/tri/quad/quintcast. Unicast bisa dilakukan asal 1 elemen dan bertingkat, misal  yg pertama dikeluarkan fire, kemudian fira dan yang terakhir dikeluarkan adalah Firaga. Sedangkan untuk melakukan dualcast dan sebagainya musti memerlukan beberapa item khusus.  Jadi hasilnya bisa mengeluarkan 2 atau lebi magic yang berbeda dan dalam waktu yang sama. Dan masih banyak cast cast yang lain yang kalau dijelaskan butuh waktu lama untuk menjelaskannya. Yang jelas mendapatkan item yang dibutuhkan tidak terlalu mudah yang membuat magic ini special.

Sedankan untuk penggunaan summon di game ini berbeda sekali ketimbang versi final fantasy yang lain. Summon hanya boleh dilakukan oleh keturunan raja saja atau si pemegang cincin lucii. Berbeda dengan seri sebelum sebelumnya kalau memanggil Summon seperti memanggil preman, yang damagenya kadang tidak lebih besar dari attack si pe- summonnya. Kalau begitu yang pantas dianggap Summon siapa coba?? Hehehe. Di ffxv teras special karena summon dianggap astral/mahkluk berbahaya yang kekuatannya ga boleh digunakan secara sembarangan. Munculnya lumayan jarang sih, tetapi sekali muncul aduh kerennya minta ampun.


Terima kasih untuk Yoko Shimamura karena karya musiknya di game ini menghadirkan suasana yang berbeda, megah dan indah dari game FF yang sebelum sebelumnya.  3 lag fav saya di game ini adalah yang pertama pasti somnus,  bisa saya masukkan ke dalam playlist lagu favorit FF sepanjang masa, kemudian ada Apocalypse Noctis sebagai lagu yang menggugah semangat saat battle lawan siapapun dan yang terakhir adalah Fight Fantastica, lagu yang begitu syahdu sebagai pembuka noctis dan kawan kawan memulai petualangannya terutama saat di altissia. Walaupun ada bagian tertentu yang lagunya lebih keras suaranya ketimbang dialog itu sendiri. Oh ya bagi kalian yang ingin mendengarkan lagu - lagu soundtracknya bisa ditonton konser FFXV di Abbey Road Studios, silakan.



Dan saat melawan bos terakhir, saya takjub lihat perubahan noctis, yang awalnya mukanya kaya andika dengan rambut sasuke berubah jadi Stephen Chow brewokan. Apalagi pas lawan Daemon altlet parkour itu loh, selesainya cepet banget dan ya biasa aja sih lawannya, tidak ada feeling puas setelah mengalahkannya.
Sekian ya reviewnya, dan terima kasih.






No comments:

Post a Comment