Halo semuanya, kali ini
saya pengen berbagi cerita mengenai game yang sebenarnya harus saya mainkan pas
kecil dahulu namun baru di tahun 2016 ini saya mainkan. Berbicara tentang
game-game klasik konsol PS1, pasti ada kaitannya dengan game RPG. Salah satunya
adalah Suikoden 2. Menurut saya game ini
adalah salah satu game JRPG (Japanese Role playing games) yang terbaik yang pernah
dibuat. Walaupun yang bikin sebenarnya bukan dari spesialis RPG yaitu KONAMI. Suikoden 2 atau Genso Suikoden 2 ini rilis pada tahun 1999, yang notabene di
jaman itu banyak game-game RPG terbaik bermunculan, seperti Final Fantasy VIII
dan IX.
Kalau bisa dibilang game
ini boleh disebut sebagai Game of Thrones nya RPG. Dan berdasarkan beberapa
informasi yang saya baca , game ini jadi Tolak ukur game-game JRPG lainnya.
Walaupun dengan grafis 2 Dimensi, Suikoden 2 memiliki gameplay yang sederhana dan jalan cerita yang
lumayan dramatis, lebih tepatnya kalau menurut saya epic, bisa bikin nangis ,
tertawa dan juga marah (buat yang tahu siapa itu Luca Blight, :D).
Lebih uniknya lagi, Cuma di
Suikoden bisa merekrut karakter atau disebut SOD (Stars of Destiny) sebanyak
108 orang. Game lain belum tentu bisa seperti itu, karakter yang direkrut akan
memperngaruhi jalan cerita dari game yang dimainkan. Pastinya mempengaruhi ending
cerita dari game ini pula. Walaupun faktanya ada karakter tertentu dari game
sebelumnya (Suikoden 1) bisa muncul juga, dengan cara tertentu pula. Pokoknya mainkan
dulu gamenya, saya tidak mau spoiler soalnya. :D
Jalan ceritanya , kalau
boleh saya bilang, lebih realistis, emosional dan lebih mengena di hati. Karena
biasanya tragedy tidak pernah dieksekusi dengan baik di game RPG seperti
kematian yang lumayan gitu-gitu aja dan ditambah dengan music scoring yang
sedih. Bedanya kalau di game ini ada 2 orang remaja pria yang bersahabat yang
harus memilih jalan hidup yang berbeda, pokoknya lumayan emosional menurut
saya. Saya merasa game RPG sekarang sudah ga ada lagi yang se-epic game ini. Saran saya sih, sekali seumur hidup kalian
mainkan deh.
Gameplay Suikoden 1 dan 2
sama, yaitu ada 3 jenis Battle. yaitu battle biasa, duel battle, serta war battle. Ada perubahan sedikit di battle biasa yaitu masalah
inventory item sekarang bisa dibawa secara ramai-ramai atau universal, kalau
sebelumnya masing - masing. Untuk duel battle tidak ada perubahan. Sedangkan untuk
war battle ada banyak perubahan. Kalau pada Suikoden 1, War Battle tampil
dengan visual di medan perang yang mirip permainan batu gunting kertas,
sedangkan untuk untuk Suikoden 2, seperti game strategi, kita seperti dibawa
masuk ke dalam medan peperangan. Sama seperti Suikoden 1 ada 3 jenis pasukan,
yaitu pasukan pemanah, pasukan kavaleri dan pasukan infantri. Masing – masig pasukan memiliki kelebihan dan
kekurangan satu sama dengan yang lain. Bedanya, pasukan musti digerakkan kalau
mau menyerang musuh.
Agar sesuai dengan
cerita, terkadang war battle tidak melulu pertempuran saja. Terkadang
ditugaskan untuk membawa pasukan masuk ke dalam kota atau perbatasan agar
menang dalam pertempuran. Walaupun bila sesuai dengan jalan cerita, terkadang
harus kalah juga, saya baru sadar hal
ini setelah beberapa kali bertempur melawan beberapa jendral musuh dengan pasukan
yang jumlahnya jauh lebih banyak pula (lupa namanya, hehehe).
Untuk di bagian item
lebih saya perjelas bahwa dalam inventory
item, bila suatu karakter meninggalkan party, maka kita akan bingung karena
tidak bisa memakai item tersebut, seperti di Suikoden 1, Victor yang membawa
blinking mirror. Untuk Suikoden 2
diganti dengan lebih universal. Selain
itu, dalam Suikoden II satu karakter bisa memakai tiga rune sekaligus. Hal ini memberikan
keleluasaan bagi para pemain dalam memodifikasi karakter. Perubahan lain dalam
game ini adalah si karakter bisa berlari, di game sebelumnya musti memakai
karakter khusus yaitu Stallion agar bisa berlari, Di Suikoden 2 dari awal sudah bisa berlari ,
namun bila memakai Holy Rune, atau membawa si Stallion dalam party maka lari
karakter kita akan lebih cepat lagi.
Perubahan lain yang juga menarik adalah adanya side quest dan mini game
di sini. Mulai dari lomba panjat tebing, sidequest membantu si Clive menangkap Elza, sampai yang
paling populer jelas sidequest lomba memasak. Saking bagusnya, bahkan beberapa sidequest tersebut memiliki jalan cerita
sendiri yang jauh lebih menarik dan lucu pastinya. Menurut
saya, Suikoden
II benar-benar merupakan
sekuel dari Suikoden. Tidak hanya ceritanya yang
berhubungan, mekanisme dari game ini
juga sangat mirip dengan pendahulunya, namun dengan penyempurnaan yang lebih baik
di beberapa bagian.
Suikoden 2
masih ada hubungannya dengan Suikoden 1. Yaitu masih
mempertahankan tema politik yang kental dan
erbagai macam
problem yang ditawarkan, mulai dari penghianatan,kisah peperangan,melawan
ketidak adilan. Bedanya game ini tidak hanya adaptasi fantasi dari novel Water Margin
semata, tapi sudah terlihat seperti sebuah
cerita yang berdiri sendiri meskipun memiliki tema yang mirip.
DI Suikoden
2 ini kamu akan berperan
sebagai seorang jagoan (di versi novel dia memiliki nama Riou Genkaku) yang
bersama dengan sahabatnya, Jowy Atreides yang sedang bertugas di Tenzan
pass bersama teman terbaiknya Jowy Atreides karena mereka tentara muda
Unicorn Brigade yang dikhianati oleh negara mereka sendiri. Satu
malam sebelum mereka pulang ke kampung halaman sehabis perjanjian damai perang,
kapten dan pangeran mereka, Kapten Rowd dan Pangeran Luca Blight, mengkhianati
pasukan sendiri sekaligus melanggar perjanjian damai yang baru ditanda tangani.
Pengkhianatan ini membuat perang mulai berlanjut kembali, ditambah lagi Riou
dan Jowy difitnah oleh sang kapten dan pangeran sehingga mereka terasingkan
dari negara sendiri.
Kejadian
ini membuat Riou dan Jowy terlibat dalam intrik politik yang sangat kompleks
hingga menyebabkan kedua sahabat ini harus berperang di pihak yang berbeda,
meskipun memiliki tujuan yang sama, perdamaian. Terlalu panjang kalau saya
ceritakan semua di sini, kalian yang baca harus memainkannya.
Berbicara
mengenai Musik, Suikoden 2 memilik BGM (Background Music) yang jauh lebih baik dari game sebelumnya.
Saya merasa music yang dimainkan sangat memukau dan berkesan. Setiap music sangat
sesuai dengan emosi yang ingin dibangun, misalnya suasana perang, situasi dalam
kota, kejadian sedih, lucu, semuanya terasa pas sehingga sensasi bermain game ini jadi lebih lengkap dan memorable. Jangan heran
kalau musik ini membuat yang dulu pernah memainkan bernostalgia lagi tentang
keseruan Suikoden II. Bahkan sampai ada yang meng-cover, seperti di lagu
Reminiscence, yang sampai dibuatkan lirik lagu oleh yang meng-cover. Ini adalah salah satu cover lagu yang menurut saya terbaik .
Saya merasa setelah menamatkan game ini saya mendapatkan pencerahan,
terutama tentang nilai moral, yaitu persahabatan, pengorbanan dan ketulusan.
Seperti persahabatan antara Riou dan Jowy dan Victor dan Flik. Dan pengorbanan
dan ketulusan yang dilakukan oleh si Jowy untuk sahabatnya dan negaranya
walaupun dianggap sebagai pengkhianat oleh yang lain. Saya harap suatu saat
game ini apabila memang di remake , tolong remake game ini dengan baik tanpa
meninggalkan aspek yang ada, terutama cerita yang sekompleks ini demi grafis
yang keren semata.
No comments:
Post a Comment